Posts

Showing posts from September, 2012

Making Uncountable Nouns Countable

You can make most uncountable noun countable by putting a countable expression in front of the noun. For example:- A piece of information. 2 glasses of water. 10 litres of coffee. Three grains of sand. A pane of glass. Sources of Confusion with Countable and Uncountable Nouns The notion of countable and uncountable can be confusing. Some nouns can be countable or uncountable depending on their meaning. Usually a noun is uncountable when used in a general, abstract meaning (when you don't think of it as a separate object) and countable when used in a particular meaning (when you can think of it as a separate object). For example:- glass - Two glasses of water. (Countable) | A window made of glass. (Uncountable) | glasses - I wear glasses. (Always plural) Some supposedly uncountable nouns can behave like countable nouns if we think of them as being in containers, or one of several types. This is be

Uncountable Nouns

Uncountable nouns are substances, concepts etc that we cannot divide into separate elements. We cannot "count" them. For example, we cannot count "milk". We can count "bottles of milk" or "litres of milk", but we cannot count "milk" itself. Here are some more uncountable nouns: music, art, love, happiness advice, information, news furniture, luggage rice, sugar, butter, water electricity, gas, power money, currency We usually treat uncountable nouns as singular. We use a singular verb. For example: This news is very important. Your luggage looks heavy. We do not usually use the indefinite article a/an with uncountable nouns. We cannot say "an information" or "a music". But we can say a something of : a piece of news a bottle of water a grain of rice We can use some and any with uncountable nouns: I've got some money. Have you got any rice? We can use a little and much

Cerita Di Balik "Gangnam Style" Yang Tidak Kita Ketahui*

Image
Gangnam Style  - Gangnam Style memang luar biasa. Videonya meledak hanya satu hari setelah di-upload ke YouTube. Menjadikannya sebagai salah satu video viral tercepat sepanjang sejarah. Jutaan orang terkesima dengan koreografinya yang unik dan melodinya yang catchy. Tapi apakah kisah sebenarnya dibalik lagu asyik ini? Setiap isi dari artikel ini dikutip langsung dari:  www.idbite.com Video klip "Gangnam Style" - PSY Hari gini hampir mustahil rasanya kita ber-browsing ria di internet tanpa melihat atau mendengar Gangnam Style. Apalagi buat kamu yang sering mondar-mandir di YouTube atau penggemar K-Pop. Apa sih yang menarik dari video ini? Bisa dibilang, semuanya. Mulai dari tarian kuda yang aneh tapi asyik, hingga musik yang begitu mudah mengalir ke dalam telinga - walaupun sebagian besar orang bahkan tak mengerti arti liriknya. Tapi tahukah kamu, bahwa dibalik semua itu, Gangnam Style ternyata diciptakan di atas sebuah isu yang sensitif? Psy atau Psycho bukanlah penya

JENIS-JENIS TEKS DALAM BAHASA INGGRIS (ENGLISH TEXT TYPE IN GENERE BASED APPROACH)*

*Adopted From English Learning Center NARRATIVE Purpose: To amuse/entertain the readers and to tell a story Generic Structure: 1. Orientation 2. Complication 3. Resolution 4. Reorientation Dominant Language Features: 1. Using Past Tense 2. Using action verb 3. Chronologically arranged RECOUNT Purpose: to retell something that happened in the past and to tell a series of past event Generic Structure: 1. Orientation 2. Event(s) 3. Reorientation Dominant Language Features: 1. Using Past Tense 2. Using action verb 3. Using adjectives Narrative and recount in some ways are similar. Both are telling something in the past so narrative and recount usually apply PAST TENSE; whether Simple Past Tense, Simple Past Continuous Tense, or Past Perfect Tense. The ways narrative and recount told are in chronological order using time or place. Commonly narrative text is found in story book; myth, fable, folklore, etc while recount text is found in biography. The thi

CHATTING DENGAN TUHAN (REPOST FROM ANTON HUANG)

Image
Pernah chatting? atau jangan-jangan sering chatting? Nah, pernahkah pemirsa chatting dengan Tuhan? berikut kutipan hasil chatting dengan Tuhan, yang saya dapatkan dari salah satu teman saya yang mengirimkan artikel inspirasi ini pada saya : BUZZ BUZZ.. TUHAN : Kamu memanggilKu ? AKU: Memanggilmu? Tidak.. Ini siapa ya? TUHAN : Ini TUHAN. Aku mendengar doamu. Jadi Aku ingin berbincang-bincang denganmu. AKU: Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik. Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk. TUHAN : Sedang sibuk apa? Semut juga sibuk. AKU: Nggak tau ya. Yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikitpun. Hidup jadi seperti diburu-buru. Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk. TUHAN : Benar sekali. Aktifitas memberimu kesibukan. Tapi produktifitas memberimu hasil. Aktifitas memakan waktu, produktifitas membebaskan waktu. AKU: Saya mengerti itu. Tapi saya tetap tidak dapat menghidarinya. Sebenarnya, saya tidak mengharapkan Tuhan mengajakku ch

PENGGUNAAN WISH & HOPE

Image
Walaupun kedua verb tersebut memiliki arti yang sama, tapi memiliki perbedaan dalam bentuk kalimatnya. Wish dapat diikuti dengan semua tenses, sedangkan hope tak bisa diikuti oleh kata kerja (verb) atau kata kerja bantu (auxilary) present tense. Kalau dalam artinya, penggunaan hope menunjukkan hal yang tak mungkin atau akan tak terjadi, sedangkan penggunaan wish menunjukkan hal yang benar-benar tak terjadi. Contoh dalam penggunaan  ini: I hope that you will come to my party. I wish that you could come to my party. Walaupun wish umumnya terkait dengan harapan, namun wish sebenarnya lebih banyak digunakan untuk menunjukkan penyesalan. Contoh: I wish I had a better job. (Pada kalimat ini pembicara tidak memiliki pekerjaan yang dia inginkan sekarang) I wish my kids could have a better education. Wish digunakan dengan situasi yang tidak ril, jadi seperti semua situasi yang tidak ril dalam bahasa Inggris kalimat menggunakan bentuk waktu yang mundur satu tensis k

Beda COMPLEMENT dan MODIFIERS (Repost from Swara Bhaskara)

Object Kalimat (Complement)   Object kalimat atau complement berfungsi untuk melengkapi predicate atau verb. Letak object kalimat adalah setelah kata kerja. Object kalimat adalah menjawab pertanyaan ‘ what’ (apa) dan ‘ whom’  (siapa). Hampir semua yang dapat digunakan sebagai subject kalimat, juga dapat digunakan sebagai object kalimat. Perkecualianya hanya pada bentuk pronoun (i.e. dari subject pronoun menjadi objeck pronoun atau reciprocal pronoun), dan kata  there . Jika kata there berada setelah verb,  there  berfungsi sebagai modifier. Jadi, pada umumnya object kalimat dapat berupa: Single nouns  (contoh 1-3) Noun phrases  (contoh 4-6) Noun clauses  (contoh 7-9) Object pronouns  (contoh 10-12) Reciprocal pronouns  (contoh (13-15) Infinitives  (contoh 16-18) Gerunds  (contoh 19-21) Berikut hanya diberikan 3 contoh untuk tiap elemen kalimat yang dapat digunakan sebagai object kalimat. Untuk melihat cara penggunaan dan contohnya lebih detail dari element ka